Oleh: Irwan Dwi Kustanto
Zeffa, tatkala hatimu resah
Mengapa kemarau tak juga beranjak tidur?
Mengapa hujan tak memberi senyum?
Atau mengapa waktu tak menunggu untuk duduk sejenak?
Dengarlah anakku,
Alam memiliki keangkuhannya dan hukum-hukumnya sendiri
Keseimbangan adalah kemutlakan yang direnggutnya
Tak peduli pada gembira, takut, sedih ataupun resahmu
Walau begitu anakku, engkau tak dapat lari dari padanya
Yang kau butuhkan bukanlah terlelap lalu bermimpi terbang
Tetapi datang, memeluknya dan dengarkanlah pesan-pesannya
Seluruhnya anakku, sepenuh yang mampu kau tuliskan
Pemenggalan pesan demi pesan berarti kehilangan
Yah… kehilangan, kehilangan cinta
Karena alam hakekatnya adalah cinta yang diwujudkan, Ditampakkan dan ditambahkan
Bukan untuk menghancurkan gunung-gunung
Bukan pula menelan perkampungan dipesisir kepulauan
Tapi dia hadir untuk mencukupi
Tak dikurangi ataupun berharap ditambahkan
Dia hanya sekedar hadir meneguhkan diri
Dan tersenyum untukmu
Abstrak

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar