Abstrak

Abstrak

Selasa, Januari 20, 2009

SANTIKA

Oleh: Irwan Dwi Kustanto

Warna merahmu merayu Yogyakarta
Membelai lembut Malioboro
Hendak kulukis, engkau yang diam
Dipendam dalam
Hening yang surut
Katamu
Merah hanya guratan
Yang tak pernah selesai dicari
Pada rindu
Pada cemburu
Dan pada keinginan untuk merayu
Tapi cemburumu tak usai disana
Aku membawanya dengan pedati
Sepanjang benteng keraton
Untuk dikenang
Saat kembalimu pada senja
Yang merahnya tak usai-usai dicumbu
Dan saatnya, Aku kini
Tinggal satu tarikan nafasmu
Yang kelak akan tergantung indah didinding kamar santika

Tidak ada komentar: