Abstrak

Abstrak

Selasa, April 14, 2009

ANDONG MBATIKAN

Oleh: Irwan Dwi Kustanto

Roda andong mengalir saat kau dan aku menuju
Menuju rumpun bambu dibalik dusun laramu
Katamu, kau lihatlah kekiri betapa semaraknya ilalang
Sedang aku kekanan dengan lambaian perdu merayu
Kita berdua ditunggu ibu, menenun rindu

Roda andong menggores bumi
Menyapa kau dan aku meniti arah pondok
Katamu, lihatlah keatas bulanmu tak sabar menua
Sedang aku menyusuri setapak harapan, bintangkan jatuh
Ibu menanti malamnya berjamu teh bukan?

Berpuluh-puluh tahun roda andong masih mencari
Mencari rumpun bambu yang rindu
Rindu akan sapamu dengan kupu-kupu
Akan cemburumu dengan batu yang tersentuh bayu
Akan jengkelmu pada waktu yang berlalu
Bahkan pada aku yang menunggu
Menunggu andong berbuku-buku

Kini kutulis lagi putaran roda
Bersamamu mbatikan hingga pondok
Yang kutahu, itu perjalanan dunia, menunggumu
Terus di atas andong, hingga ku yakin kau ada
Berkata dan menyapa lalu hanyut bersama putarannya
Andong mbatikan menyelesaikan rajutan ibu bagi kau dan aku.

Tidak ada komentar: