Oleh: Irwan Dwi Kustanto
Luka seorang lelaki adalah embun pagi
Yang sunyinya melengking
Menguap tertusuk matahari
Punah
Luka seorang lelaki adalah gerimis siang hari
Yang rintiknya menggigil
Melepaskan debu dari ikatan kemarau
Hilang
Luka seorang lelaki adalah senja
Yang temaramnya menjerit lirih
Menyembunyikan lekas-lekas rindunya
Pada jarak
Pada waktu
Dan pada kegelisahan memasuki malam
Gelap
Luka seorang lelaki adalah rembulan
Yang purnamanya gelisah
Meredup
Menyembunyikan wajahnya pada awan
Merintih lirih
Senyap
Mengapa?
Yah, karena sepi memanggil
Karena rindu menderu
Dan karena cinta melanda
Abstrak

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar