Abstrak

Abstrak

Rabu, Desember 24, 2008

BUNGA

Oleh: Irwan Dwi Kustanto

Bunga itu meninggalkan puisi
Dikelopaknya beruntai bait-bait kehidupan
Mengalun lembut lewat jatuhnya embun
Berbisik, lirih, menghayati baris demi baris
Melangkahi huruf-huruf, kemudian diam tak berkeinginan
Lunglai, kering, kemudian pergi

Bunga itu meninggalkan waktu
Disemerbaknya bergantungan kenangan yang bisu
Mengalir lembut terbawa angin
Berputar, menembusi jiwa-jiwa
Dan kembali menangis walau tanpa air mata
Karena wujud hanyalah masa
Yang rentangnya untuk dibawa
Kepada Cahayanya sendiri, Diam dan Utuh

Bunga itu masih saja meninggalkan doa
Ditangkainya beralunan mutiara-mutiara kata
Memendam rindu merasuki sukma-sukma
Penuh harap
Dahaga cinta
Kemilauan tangis, sungai air mata
Aku yang meminta, langit diturunkan,
Hingga fajar berkeluh duka
Sayangku, ingatlah pada saatnya, sirnalah segala
Walau puisi, waktu, dan doa telah berwujud bunga

Tidak ada komentar: