Abstrak

Abstrak

Selasa, September 23, 2008

ANGINPUN BERBISIK 4

Oleh: Irwan Dwi Kustanto

Kudengar dibalik senja isyarat-isyarat bergema
Kudengar entah suara siapa
Melengking melantun doa
Kudengar jejak kakimu

Ketika engkau tiba-tiba menjelma mantera
Terbalut luka mendera
Malampun mencari makna;
Huruf-huruf diantara bunga
Kemudian merangkai kata
Bergelantungan bersama embun yang bertahan pada kelopaknya

Ketika gerimis mengetuk pintu menjelang fajar
Kudengar anginpun berbisik
Hampa mendera diantara kita:
Sepi, dan…
Semakin menggelegar tatkala angin berlalu

Tidak ada komentar: