Oleh: Irwan Dwi Kustanto
Bacaku penuh hasrat,
Sebuah nyanyian denganmu
Ingin selalu satu nada bagiku
La ilaha ilallah
Telah cukup, kini dan selamanya
Pukul 2 dinihari berselimut rindu
Aku mengaku, luruh dalam
Khusuk yang terluka
Oleh denyut yang bersabar akan diurai
Dengarku penuh tabah
Entah menggulung atau menepi
Subhanallah
Hati yang rindu tak bermuka
Ditundukkan oleh kelana yang usai
Dalam hitungan masa, bergumamku dengan tangis
Ya Allah, sungguh aku malu
Bertanya setiap malam, kapan Kau lupa ?
Padahal hati tertatih-tatih mencari sujud
Dan rukukku telah berjamur disajadah ini
Astagfirullah
Nyanyiku penuh keluh,
Saat kuhampiri, malammu bermurung
Pada langit ke tujuh, sembunyiku dari RahmanMu
Entah menolak atau diwujudkan, sama berbilang
Dua ratus ribu tahun tak cukup menuliskan namaMu
Dalam persembunyian
Dalam ketidakasingan
Dalam kumpulan sajak-sajak
Dalam kegaiban bertuah sidratul muntaha
Ya Allah, bila rindu membatu
Usahlah doaku terkabul
Akan pintaku pada cintaMu
Dan akan gelora subuhku yang berwudhu
Dan akan kematianku pada alifMu
Abstrak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar