Oleh: Irwan Dwi Kustanto
Lembar surat merah muda itu
Berbisik lirih
Pada hidupmu
Pada malam-malam yang kau sembunyikan
Untuk menatap bulan
Untuk berjalan dipematang
Untuk menimba rindu disumur belakang pondok
Kau katakan, bulan adalah cermin
Yang cahayanya mengukir malu
Untuk dilarutkan pada prasangkaku
Tidak, aku hanyalah malam-malam itu
Yang rembulannya tak pernah ragu
Berjalan pada lembar-lembar guraumu
Dalam surat merah muda itu
Abstrak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar